Welcome to my blog :)

rss

Rabu, 23 Desember 2009

Lagu Ini Hari Ini [sing]

Hey kawan
Dunia kita memang berbeza
Jalan kita melencong dan lurus
Namun
Matlamat kita tetap sama
Jadilah insan yang tulus

Hidupku aku yang rasakan
Bukan seperti yang kau andaikan
Tak seindah yang kau anggapkan
Tapi cukup untuk kudendangkan

Lagu ini
Aku tulis hari ini
Sekadar hanya untuk sendiri renungi
Bukan saling menyalahi
Tiada sebab yang tersembunyi

Duniaku tak seindah pandanganmu
Namun cukup untuk kudendangkan padamu
Lagu ini hari ini

Mereka semua tak peduli
Apa yang telah aku lalui
Ada yang hanya tahu mengeji
Syukur masih ada yang mengingati

Kawan
Lihat diri ku ini
Kita hanya beza rupa hakikatnya sama
Tak terhindar salah padaNya
Bukankah kita telah berjanji pada Dia
Untuk saling menyayangi
KasihNya bawa kita ke sana. ke sana. ke sana

Duniaku tak seindah pandanganmu
Namun cukup untuk kudendangkan padamu
Lagu ini hari ini
Untuk kita renung kembali
Bila tiba masanya nanti
Apakah kau masih mendengar
Lagu ku ini

Ingatlah kita suatu hari nanti
Semua pasti pergi tiada terkecuali
Pergi ke sana menempui Guru sejati
Dia yang bersemayam di arasy yang abadi
Waktu itu lagu ini tiada erti lagi
Dan pastinya tiada yang mendengari
Asalkan siapa yang ada sekarang
Bisa menilai yang boleh dan yang terlarang
Janji dari Ilah mu pasti hadir
Dunia ini pasti berakhir
Ingatlah wahai semua musafir
Hari yang akhir
Hari yang akhir
Kian menghampir
Kian menghampir

Duniaku tak seindah pandanganmu
Namun cukup untuk kudendangkan padamu
Lagu ini hari ini

Sejati di arasy yang abadi
Musafir. Musafir. Musafir.
Ingatlah. Ingatlah
Hari yang akhir
Kian menghampiri
Kian menghampiri

by: Akbar feat Syah Brother Selengkapnya...


Jumat, 07 Agustus 2009

Dan aku pun benci menangis

Sebuah pertemuan dengan seseorang, mengingatkanku pada kejadian kira-kira empat tahun yg lalu. Kejadian yg tak akan pernah aku lupakan. Menyakitkan, tapi mungkin itu jalan kehidupanku. Sudah alurnya begitu.

Empat tahun yg lalu. Aku dihadapkan pada suatu masalah. Bagiku itu masalah besar. Dan tak ada teman disampingku. Aku sendiri. Aku merasa benar-benar sendiri. Kesal, dendam, marah, benci, semua ada pada diriku. Emosiku meluap dan aku pun menangis sejadi-jadinya. Bagaimana tidak, aku sudah mencoba mencari solusi, tapi gagal. Segala bentuk asas usaha telah ku coba. Hasilnya, NIHIL. Aku pun tetap dalam masalah dan kesendirianku.

Ah, ku akui, dulu aku memang cengeng. Dalam tangisanku yg panjang itu, aku berpikir tentang "aku". Aku merenung, kenapa masalah ini ada. Pikiranku melanglang buana. Terbang kesana kemari. Dan akhirnya aku benci menangis. Tak ada gunanya menangis. Toh air mata ini ga bisa menyelesaikan masalahku. Toh aku disini tetap sendiri. Sejak itu, aku benci menangis. Aku jadi tak peduli pada orang disekitarku. Toh mereka jg tak peduli padaku. Aku benci orang2 yg di kala itu membuat aku terjerembab pd masalah. Tapi aku tak mau jatuh. Aku malah jadi semangat untuk bangkit. Aku buktikan pada mereka kalau aku bisa lebih. Aku tak peduli orang2 ada disampingku atau tidak. Aku belajar menyelesaikan masalahku sendiri. Aku tak mau lagi berharap banyak pada orang2 sekitarku. Aku benci terlihat lemah dengan menangis. Aku harus bisa menyelesaikan masalahku sendiri. Dan ternyata hal itu telah mendewasakan ku.

Dari masalah itu aku mendapat pelajaran besar untuk menjadi dewasa dan lebih luar biasa. Masalah itu ada sebagai pembelajaran hidup. Tak ada orang yang tak punya masalah. Dan tak ada masalah yg tak ada solusinya. Tak ada masalah yg tak membuat kita jadi lebih luar biasa. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Just enjoy it. Selengkapnya...